RESENSI BUKU || Tirani Demokrasi



R-Dhy

Di antara lembaran-lembaran kecil buku ini, tersembunyi ironi yang menggigit. Buku Sebuah Selebaran: Tirani Demokrasi bukanlah sebuah buku tebal yang memuat teori-teori politik yang jelimet dan kaku, melainkan semacam buku catatan berupa renungan, satire, dan kritik sosial yang lahir dari mata tajam seorang Sapardi Djoko Damono.

Salah satu bab yang menarik perhatian saya adalah bab berjudul “Coblosan Usai, Dagang Sapi Pun Mulai.” Judul yang terdengar kasar, getir, tapi justru di sinilah daya ungkitnya. Melalui bab ini, Sapardi mengajak pembaca menembus balik layar pemilu: dari euforia pesta demokrasi hingga tawar-menawar kekuasaan yang tak jauh berbeda dari pasar hewan.

Buku ini ditulis di tengah geliat demokrasi pasca reformasi, namun narasinya tetap relevan hingga hari ini terlebih setelah Pemilu Legislatif dan Presiden 2024 baru saja selesai, dan bangsa ini bersiap menghadapi Pilkada serentak. Dalam “Coblosan Usai, Dagang Sapi Pun Mulai”, Sapardi mengurai bagaimana ritual pemilu, dari 1955 hingga sekarang, berubah menjadi panggung citra, bukan lagi arena ide.

Ia menuliskan betapa wajah-wajah asing mendominasi jalanan lewat poster, baliho, dan spanduk penuh janji klise: kesejahteraan, pendidikan, kejujuran, lapangan kerja. Semua terdengar sama, dari mulut siapa pun, dari partai mana pun. Tapi Sapardi tak berhenti di sana. Ia membongkar kebiasaan politisi mencantumkan tokoh-tokoh besar sebagai “latar belakang” fotonya, sebuah simbol dari minimnya keyakinan diri atau sekadar strategi penggiringan emosi massa. Bahkan rentetan gelar akademik pun dipertanyakan keabsahannya di negara yang kerap memperdagangkan selembar kertas bernama ijazah.

Sambil mengingat-ingat Pemilu 1955, Sapardi membandingkan bagaimana demokrasi kala itu meski kasar dan terbuka, justru terasa jujur. Tak seperti sekarang, yang penuh peraturan kampanye namun semua dilanggar juga. “Kalau tidak untuk dilanggar, untuk apa dibuat peraturan?” tulisnya dengan gaya yang separuh bercanda, separuh sinis.

Komentar