By. Darmansyah
Secara etimologi tata “monarci” berasal dari bahasa Yunani, dari kata monos yang berarti tunggal, dan dari kata arkhein yang berarti memerintah/ berkuasa. Secara terminologi, monarci adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan tertinggi dipegang oleh penguasa tunggal.
Kepemimpinan seperti ini pernah terjadi di Mandar (Sa’rawang/ Sendana) yang diperankan oleh Tomakakak Daeng Tumanang sebagai pemimpin tunggal. Tidak lama berselang datanglah adiknya bernama Daeng Palulung setelah banyak mengikuti komparatif (studi banding) di Luwu, Bone, dan di kerajaan Siang (Pangkep). Daeng Palulung ke Sa’rawang/ Sendana memboyong istirinya, Tomesaraung Bulawang bersama serombongan pengikutnya.
Daeng Palulung di Sa’rawang melakukan reformasi politik – mengubah sistim kepemimpinan tunggal/ absolut menjadi permusyawaratan (Pappuangang) diantara unit-unit komunitas masyarakat yang terbentuk. Setelah Daeng Palulung mangkat, kepemimpinan pappuangang dilanjutkan oleh putranya, Puatta I Sa’rawang.
Dengan demikian Daeng Palulung di Sa’rawang/ Sendana baru membentuk kepemimpinan Pappuangang (permusyawaratan diantara unit-unit komunitas), belum “Kerajaan atau Arajang”.
Sejak kapan Arajang (kerajaan) terbentuk di Sendana ?. Berdasarkan catatan Lontar Pattappingang halaman 372 – Arajang atau kerajaan Sendana terbentuk dimasa pemerintahan Daeng Marituk (generasi ke-3 Daeng Palulung).
Silahkan berkomentar, biar lebih seru !.
Komentar
Posting Komentar