INI TERNYATA BARTER BUKU

Catatan Muhammad Munir

Pada lembaran pertama September 2024, di Rumah Putih Palippis, rumah kediaman Syamsul Samad. Masih terlalu jelas ketika Suhardi Duka yang saat itu menjadi Calon Gubernur Sulbar menyerahkan bingkisan sebuah buku berjudul "SDK Mendayung Dari Hulu". Dan buku tersebut saya terima langsung dari Pak SDK disaksikan oleh Pak Jendral Salim Cawagub Sulbar) dan ratusan tim yang hadir. 

Hari ini, 18 Maret 2025, tepat di hari ke-18 Ramadhan 1446 H. Pada tempat yang sama, saya bisa menyerahkan buku berjudul "JALAN PANJANG Jejak Kemenangan SDK-JSM" kepada Pak SDK yang telah berstatus sebagai Gubernur Sulbar. Buku tersebut saya mulai tulis 27 November 2024 dan selesai pada 9 Januari 2025. Menariknya, penyerahan bukunya selain disaksikan oleh Pak Salim S. Mengga (Wagub Sulbar), terdapat Bupati dan Wakil Bupati Polman, Bupati dan Wakil Bupati Majene dan ribuan undangan yang turut jadi saksi atas momentum yang dirancang oleh Syamsul Samad ini. 

Saya tentu tidak dalam rangka ingin gagah-gagahan di depan Gubernur dan lainnya. Kesempatan serah terima buku kepada Gubernur Sulbar ini murni inisiatif Syamsul Samad yang memberi ruang kepada saya. Bukan hasil rengekan pada sosok yang kerap ikut membantu proses kelahiran buku tersebut. 

Momentum ini bagi saya ternyata menjadi ajang barter buku dengan Gubernur Suhardi Duka. Saat itu, ketika SDK memberikan buku pada saya, tak ada hal yang saya fikirkan selain hajatan untuk menulis apa saja yang bisa bernilai pada momentum perjalanan panjang SDK dan JSM. Dan hari ini hajatan itu tertunaikan. 

Mengapa saya berhajat menulis buku tentang SDK ? Tentu jawabannya ada pada kondisi perliterasian di Sulawesi Barat yang bisa dibilang sedang tidak baik baik saja. Penulis di Sulawesi Barat saat ini masih 100an orang (itu kalau cukup). Dan tentu saja ini memperihatinkan dengan jumlah penduduk diatas 1,2 jutaan. Kurangnya penulis ini juga disebabkan oleh angka melek literasi yang juga sangat minim.   

Salah satu harapan terbesar saya pada sosok SDK dan JSM adalah bagaimana dunia literasi di Sulbar bisa semakin maju. Terlebih Pak SDK adalah seorang penulis handal yang didampingi seorang pembaca buku yang baik. Perpaduan antara SDK dan JSM tentu menjadi indikator bagi upaya pengembangan literasi di Sulawesi Barat.  

Harus diakui, selain kemiskinan, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, masalah yang juga melilit Sulbar adalah literasi yang juga cenderung menurun. Maka ditangan SDK dan JSM, dunia perliterasian Sulawesi Barat bisa dipastikan beranjak dari keperihatinan yang akut selama ini. Maju mundurnya sebuah daerah juga ditentukan oleh majunya perliterasian. 

Komentar