PIDATO KEPAHLAWANAN || Untuk Lomba Pidato Agustusan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati, Puang Iya sitinaya Upepuang, Daeng iya sitinaya Upedaeng. Kama' iya mala Upekama', Kindo iya mala Upekindo', Kaka' iya mala Upakaka', Kandi iya mala Upekandi'. Tettopa lao diingganana Tomala'bi'u hadir. 

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaam Indonesia yang ke-79. Upraui diolo la'biratta' iyanasanna, pasitinaya namappalambi' pidato dengan tema "Menghormati Jasa Pahlawan, Meneladani Semangat Perjuangan".

Hadirin yang saya hormati,

Hari ini kita mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan gagah berani untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Mereka adalah orang-orang yang rela mengorbankan segalanya, bahkan nyawa, demi cita-cita mulia yaitu merdeka dari penjajahan. Nama-nama seperti I Calo' Ammana Wewang, I Kaco Puang Ammana Pattolawali, Tapanguju Punggawa Malolo, Demmatande, Daeng Majannang, Ibu Agung Andi Depu, I Masa Ibu Seluruh, Sitti Maemunah dan para pejuang lainnya adalah simbol semangat dan keberanian yang harus kita junjung tinggi.

Namun, selain pahlawan yang dikenal secara luas, banyak juga pahlawan tanpa tanda jasa yang turut berkontribusi besar dalam perjuangan bangsa ini. Mereka adalah rakyat biasa, Pa'banua yang mungkin tidak tercatat dalam buku sejarah, tetapi pengorbanan dan perjuangan mereka tidak kalah pentingnya. Mereka mengajarkan kita tentang nilai-nilai keberanian, kesetiaan, dan cinta tanah air.

Tomala'bi'u hadirin,
 
Jika kita membaca kesaksian para pejuang saat tangsi militer di Majene seperti neraka bagi mereka, seperti horor amat mencekam fikiran. Dinding tahanan di Majene, halaman rumputnya yang bercampur darah, drum-drum yang berkarat sebagai wadah makanan pejuang, dan tiang-tiang bangunan tempat ratusan pejuang diikat tanpa ampun. Sungguh sebuah peristiwa yang mesti menyadarkan kita semua, bahwa tempat seperti itu pernah ada di Mandar, bahwa para pejuang itu pernah digebuk disana. Bahwa di Mandar, jajar pejuang dan penghianat tak pernah pupus dari ingatan. 
Pernahkah terbayang dibenak kita andai masa-masa kelam itu terjadi kepada kita?. Bayangkan jika yang keganasan tentara kota dan para pangese itu masih berlangsung sampai saat ini? Petanyaan-pertanyaan ini butuh jawaban dari relung hati yang paling dalam. Mereka para pejuang itu kini memerlukan pengakuan Negara bahwa memilih jalan perjuangan dan perlawanan pada Belanda tentu bukan tanpa resiko. Kali berapa nyawa melayang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang hari ini kita rayakan? Para pejuang itu rela mati untuk kita hari ini. Mereka rela tidak makan berhari hari untuk berjuang. Tegakah kita melupakan perjuangan yang rela mati untuk kita? Tidak malukah kita yang setiap saat bisa makan enak tanpa pernah berjuang? 

Para hadirin yang saya hormati, 

Saat ini, tantangan yang kita hadapi mungkin berbeda dari masa perjuangan kemerdekaan. Namun, semangat dan nilai-nilai kepahlawanan tetap relevan. Di tengah era globalisasi dan digitalisasi, kita menghadapi tantangan baru seperti perpecahan sosial, degradasi moral, dan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, kita harus terus meneladani semangat juang para pahlawan dengan berperan aktif dalam pembangunan bangsa, menjaga persatuan, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Mari kita bersama-sama menjadi pahlawan masa kini dengan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan lingkungan, saling tolong-menolong, dan menghormati perbedaan. Dengan demikian, kita turut melanjutkan perjuangan para pahlawan dan menjaga warisan yang telah mereka tinggalkan.

Sebagai penutup, marilah kita berdoa untuk arwah para pahlawan yang telah gugur. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi mereka dan memberkati perjuangan kita untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Terima kasih atas perhatian dan kebersamaan kita hari ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar