Catatan Muhammad Munir.
Diantara ribuan manusia yang hadir dalam acara Konferensi Pers Rumah Jonga kemarin, ada satu sosok yang membuat saya ikut memekik Allahu Akbar. Sosok itu punya magnet tersendiri bagi saya. Tentu saja bukan karena saya pernah menjadi bagian dari perjalanan suksesnya, tapi lebih kepada sebuah keputusannya bergabung dalam koalisi Sulbar Maju dan ikut membersamai SDK-JSM merawat martabat Sulawesi Barat ini.
Tokoh yang saya maksud itu adalah sosok yang disebut SDK dalam sambutannya. Ia adalah H. Hendra S. Singkarru. Siapa yang tak kenal tokoh nasional asal Mandar ini?. Siapa yang tak bisa membayangkan peluang kemenangan itu ketika Begawan Ekonomi dari Sulbar itu menjadi salah satu pemikat dari ratusan pemikat yang melingkari Sumbu Kemenangan SDK-JSM ini?. Keberadaan Hendra Singkarru tentu menjadi berkah buat kita, sebab bagaimanapun ia adalah sosok yang banyak menginspirasi tokoh politik yang kokoh berjuang untuk kemajuan Sulawesi Barat. Andai bukan untuk Mandar (baca: Sulbar), Dirga, Ratih dan Andry tak akan pernah ada dalam catatan sejarah politik Sulbar.
Lewat tulisan ini, saya ingin sedikit berbagi tentang H. Hendra S. Singkarru yang pada medio 2007 lalu tiba-tiba melirik dunia politik dan memantapkan pilihan ke Partai Amanat Nasional sebagai kendaraan politiknya di Pemilu 2009. Sejak itu, berbagai terobosan demi terobosan dilakukan. Tagline "Menebar Bakti Membangun Sulbar" yang sebangun dengan "Hidup Adalah Perbuatan', jargon politik Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir. Strategi politik yang dibangunnya cukup membuatnya melenggang ke Senayan dan tercatat sebagai Anggota DPR RI Periode 2009-2014.
Hendra berhasil merebut satu dari tiga kuota kursi di Senayan bersama Salim S. Mengga (Demokrat) dan Ibnu Munzir (Golkar). Begawan Ekonomi dari Mandar itu lahir di Polewali, 20 Desember 1959 dan semakin bersinar saat berstatus sebagai wakil rakyat. Pemilik Hotel Ratih itu dalam perjalanannya sebagai Anggota DPR RI banyak berkonstribusi ke Sulawesi Barat dalam bentuk program pro rakyat. Diantara program nasional yang berhasil dikawal ke tanah kelahirannya itu adalah Pengadaan Handtraktor, PPIP, Jalan Tani, Tersier dan lainnya. Belum lagi Yayasan Ratih Al-Kafa pimpinan Hj. Rita Puspita, istri beliau yang konsentrasi membina ibu-ibu dalam bentuk pengajian yang guru-guru ngajinya ditanggung biaya hidupnya.
Demikianlah jebolan S-1 Universitas Kristen Indonesia ini kian booming bukan saja kerena kemasan media, tapi seringnya ia blusukan dan menjadi figur di belakang layar dalam menentukan setiap potensi seorang kandidat dalam berkompetisi di setiap pemilihan. Hendra yang memulai karir politiknya sebagai Anggota DPR RI ini justru popularitasnya melejit sejalan dengan investasi sosial yang diberikannya. Sekitar 80.000 jamaah pengajian Yayasan Ratih Al-Kafa di seantero Sulbar mampu tergalang dan tercerahkan.
Di kalangan politikus Sulbar, ia cukup disegani lawan maupun kawan karena loyalitas politiknya. Loyalitas tersebut telah ditunjukkan pada dua kesempatan; pertama, pada Pilgub 2011 ketika Salim S. Mengga-Jawas Gani direstui mengendarai PAN. Salim Mengga alih-alih memberikan "setoran" pada PAN, Hendra justru menjadi salah satu donatur terbesar bagi pasangan SALIM SAJA. Hal yang sama ia lakukan saat Asri Anas di Pilkada Polman 2013. Asri cukup dimanjakan oleh Hendra dalam rekruitmen dan mobilisasi massa.
Hendra memang bukan politisi pengabdi kekuasaan, mendukung dan melawan, menang dan kalah adalah dinamika politik yang biasa baginya, namun prinsip, loyalitas dan integritasnya tak pernah tergadai. Dari awal ia dikenal memiliki jiwa sosial yang senang berderma, kaya dan santun. Mungkin karena itulah, pada Pemilu 2014, Dirga Adhi Putra Singkarru, putranya menjadi peraih suara terbanyak dengan total suara pribadi 79.563, tidak tanggung-tanggung mampu mengalahkan perolehan suara istri Gubernur Sulbar saat itu, Enny Angraeni Anwar yang meraih 59.317 suara, Andi Ruskati Ali Baal 55.016 suara dan Salim S. Mengga 51.099 suara. Meski kemudian Dirga tidak lolos ke Senayan, tapi Hendra Singkarru berhasil menunjukkan pada semua politisi di Sulbar, bahwa instrumen politik yang dimilikinya setingkat dengan AAS, ABM dan Salim Mengga. Dan faktanya, dalam percaturan politik Sulbar, Hendra Singkarru menjadi prioritas alternatif bagi para kandidat yang ingin menambah akselerasi gerakan politik mereka.
Pada Pemilu 2019, H. Hendra kembali menunjukkan pada semua politisi di jagad Mandar dengan lolosnya dua orang anaknya ke Senayan. Ratih Megasari Singkarru melenggang ke Senayan dan mampu mengalahkan secara dramatis Anwar Adnan Saleh Mantan Gubernur dua periode dengan hanya selisih dua suara. Demikian juga Andry Prayoga berhasil lolos jadi Senator Sulbar sebagai Anggota DPD RI bersama Iskandar Muda Barlop, Ajbar dan Almalik Pababari.
Nasib baik terus menghampiri Family Singkarru ini. Dalam rentang waktu lima tahun terakhir, putra putrinya menjadi ikon politisi Sulbar yang kembali menghentak panggung politik lokal Sulbar pada Pemilu 2024 yang dihelat 14 Februari lalu. Ratih dengan partai Nasdem melenggang kembali ke Senayan dengan perolehan suara diatas 100 ribu. Ia bahkan melampaui perolehan suara Suhardi Duka (Demokrat), Agus Ambo Djiwa (PDIP), dan Ajbar (PAN). Di Polman, ada semacam Ratih Efect yang nyaris menggulingkan Golkar sebagai Pemenang Pemilu di Polman (meski demikian, Nasdem dan Golkar masing-masing meraih kuota 7 kursi). Andri Prayoga pun demikian, perolehan suaranya bertengger diposisi teratas mengalahkan Jupri Mahmud, Andi Ian Rusali dan Almalik. Bahkan satu petahana harus merelakan kursinya, yakni Iskandar Muda Barlop. Menariknya, Iskandar Muda justru dilirik dalam Pilkada Polman mendampingi Dirga Adhi Putra Singkarru sebagai Calon Bupati Polewali Mandar.
Pada level paling kecil, Imam Efendy Singkarru juga meraih suara yang signifikan dan mengantarkan 3 orang kader Nasdem lolos menjadi Anggota DPRD Polman (dari Dapil 1 Polewali Mandar).
Sampai disini, saya menganggap kehadiran H. Hendra S. Singkarru adalah pemantik kemenangan. Keberadaan H. Hendra S. Singkarru dalam koalisi Sulbar Maju ini akan menjadi salah satu kunci kemenangan. Kemenangan terbesar kita adalah ketika SDK - JSM jadi Gubernur Sulbar dan DIRGA - ISKANDAR bisa memimpin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar.
Sehat selalu H. Hendra S. Singkarru. Teruslah menginspirasi dan Selamat Bergabung dalam Pemenangan SDK-JSM. Selamat Berjuang bagi pendukung dan simpatisan Dr. Suhardi Duka - Jendral Salim Mengga.
Komentar
Posting Komentar