SAMBUTAN || Dr. SUHARDI DUKA, MM. (Gubernur Terpilih Sulawesi Barat)







Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SULAWESI BARAT adalah sebuah propinsi yang lahir dari sebuah proses panjang dan berliku. Di usianya yang kini menjelang 21 Tahun tentu harus menjadi renungan bersama, bahwa tak layak lagi Sulawesi Barat ini disebut sebagai propinsi baru, melainkan sebuah propinsi yang layak (wajib) melakukan lompatan-lompatan yang lebih jauh, jelas dan terukur. 
Sulbar tak boleh lagi ditulis pada halaman TERBELAKANG, tapi harus tercatat pada halaman TERDEPAN, artinya bahwa persoalan-persoalan Sulbar yang selama ini menjadikannya terbelakang atau mungkin terjauh dari spasi bangsa besar ini harus diretas. Sulbar memiliki potensi yang mesti kita optimalkan SDA-nya dengan mengaktif profesionalkan SDM yang ada. Ini mutlak dilakukan. 
Salah satu yang juga menjadi keresahan bersama adalah minat baca (Literasi) yang tentu erat kaitannya dengan pendidikan. Sekarang ini, minat baca masyarakat kita dibawah rata-rata. Kondisi ini diperparah dengan lingkungan yang belum mendukung secara penuh dalam peningkatan budaya baca. Artinya bahwa kita masih harus berada pada kurun 0,001 persen sebagaimana Unesco yang sampai saat ini belum ditemukan revisi dari rilisnya terkait peringkat Indonesia yang berada pada urutan ke-69 dari 127 negara. 
Artinya bahwa dari 1000 penduduk Indonesia, hanya 1 orang yang membaca buku. Untuk Indonesia, minat baca paling tinggi adalah DIY yang indeks bacanya 0,49. Ini bahkan lebih tinggi dari indeks yang dicapai oleh Singapura yang hanya 0,45. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, baik sebagai pemerintah, masyarakat maupun unsur swasta. 
Terlebih saat ini, perubahan dunia yang disebut Artificial Intelegensia (AI) - Kecerdasan Buatan yang menuntut kita (dan para ASN) melakukan pengembangan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM yang mewakili perubahan tidak boleh stagnan, harus setara dengan perubahan zaman, atau bahkan berkembang melampaui skill dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan pemerintahan modern hari ini, esok dan selamanya. 
Budaya membaca dan menulis adalah kunci untuk membuat perubahan-perubahan mendasar di Sulawesi Barat. Pengembangan Literasi haru menjadi prioritas sebab jika ini tidak bisa diwujudkan, Sulbar dan generasinya akan tergilas zaman. Kita harus mampu membuktikan pada Unesco bahwa apa yang dirilis itu tidak terjadi di Sulawesi Barat. 
Salah satu pemantiknya adalah upaya yang dilakukan oleh Saudara Muhammad Munir ini. Literasi harus menjadi landasan kita dalam melahirkan kebijakan-kebijakan pada rakyat. Sebagai penggiat literasi ia telah banyak melahirkan berbagai buku bacaan di Sulbar yang ia tulis dan produksi sendiri. Kita memang butuh pasokan buku-buku umum dari luar, tapi tentu tak harus melupakan bahwa kita punya budaya, kita punya sejarah dan kearifan lokal yang mesti dilestarikan. Salah satu cara melestarikannya tentu dengan melisankan dan menuliskannya melalui buku. 
Buku “Perjalanan Panjang SDK-JSM Memenangkan Pilkada Sulbar” ini sangat saya apresiasi, bahwa satu dari sekian ratus bahkan ribuan tim yang ada, Muhammad Munir berhasil meliterasikan perjalanan panjang itu hingga berada pada titik: Gubernur Terpilih Sulawesi Barat. Tak hanya itu, ia bahkan berhasil merekam semua peristiwa penting, partai pengusung dan tokoh-tokoh penting yang telah berkonstribusi dalam perjuangan ini. Sejak awal bergabungnya di Garda Perjuangan SDK-JSM, Seorang Munir, telah menunjukkan keberpihakannya secara utuh dengan seringnya ia menulis di berbagai media dan sosial (termasuk WAGs) dan akun soaial media miliknya 
Sulbar Maju mesti kita kawal bersama, Sulbar Malaqbiq harus kita rawat secara kolektif. Salah satu cara menjaga dan merawatnya adalah dengan terus melisan tuliskan semua dinamikanya. Tak hanya itu, kita semua harus lebur dalam dialektika yang melingkupinya. Pada akhirnya, kepada kitalah semua bermuara, Sulbar Maju tentu tak akan bisa diwujudkan jika masyarakatnya juga tak punya minat untuk maju. 
Kepada Saudara (Adinda atau Ananda) Muhammad Munir, saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan ini. Semoga menjadi berkah, menjadi doa dan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin.
Teruslah Berkarya !  

Mamuju, 18 Januari 2014



Dr. SUHARDI DUKA, M

Komentar