USMAN SUHURIAH || GUBERNUR BARU MASALAH LAMA




Oleh :  Usman Suhuriah
_Ketua Komisi III DPRD Sulbar_
 
Kamis (20/2/2025) adalah hari pertama provinsi Sulawesi Barat memiliki pemimpin baru. Itu setelah Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan kepala daerah terpilih hasil Pilkada tahun kemarin.

Dr. Suhardi Duka – Jend (purn.) Salim Mengga yang telah dilantik untuk menduduki jabatan gubernur-wakil gubernur provinsi Sulawesi Barat periode 2025-2030. Pasangan ini terpilih pada Pilkada  serentak 2024 Sulawesi Barat. Dipilih dengan hasil mayoritas. Karena itu legitimasi politik yang dimiliki untuk memimpin provinsi ini cukup kuat.

Namun demikian,  menjalankan tugas fungsinya sebagai Gubernur-Wakil gubernur maka dihadapannya akan ada tantangan. Yang tantangan itu, dalam konteks “kepemimpinan yang kuat”,  tentu akan diubahnya sebagai peluang ?

Mencatatkannya sebagai tantangan, dapat dilihat dengan eksisting provinsi Sulawesi barat saat ini. Diantaranya soal fiskal daerah. Kondisinya akut. Keuangannya sangat bergantung kepada pemerintah pusat. Itu dilihat dari pendapatan asli daerah (PAD) sangat minim. Nyaris tidak pernah tumbuh positif. Postur APBD provinsi selama ini, jumlah PADnya memang sangat kecil. Malah untuk digunakan membayar belanja pegawai saja tidak cukup.  Apalagi membayar belanja operasional pemerintah daerah.  

Berikutnya, adalah produktifitas ekonomi daerah. Laporan BPS beberapa tahun terakhir menyebut, Sulbar adalah daerah termiskin di kawasan Sulawesi. Sulteng adalah provinsi terkaya dengan PDRB perkapita sebesar  81,73 juta/Tahun.  Berikutnya Sulsel sebesar 59,66 Juta/tahun. Sulut sebesar Rp. 54,04 juta/tahun. Sultra sebesar Rp. 52,29 juta/tahun. Gorontalo Rp. 42,45 Juta/tahun. Terakhir, Sulbar sebesar Rp. 35,04 Juta/tahun.

PDRB Sulbar dibandingkan dengan PDRB perkapita penduduk masing-masing daerah, seperti Sulteng, rentangannya berada pada angka Rp. 81,73 juta/tahun berbanding Rp. 35,04 juta/tahun. Ini menunjukan ketimpangan sangat jauh.

Tantangan berikut,  kondisi sosial ekonomi Sulbar. Pertumbuhan ekonominya hanya 2,16 %, sementara tingkat kemiskinan 10,71 %. Indeks pembangunan (IPM) baru 70,46 point (BPS  2024) dan seterusnya. Angka-angka  ini masih memprihatinkan.

Permasalahan-permasalahan yang disebutkan, selanjutnya memiliki korelasi timbal balik hingga membentuk permasalahan-permasalahan baru yang makin kompleks. Seperti tingginya angka stunting, pengangguran, infrastruktur tidak memadai, kualitas layanan kesehatan, pendidikan.

*Tantangan Pemerintahan Baru*

Kepemimpinan Gubernur dan wakil Gubernur bagi kerangka penanganan masalah,  setidaknya akan melihat ke dalam salah satu strong point penting sebagai permasalahan utamanya. Yakni, fiskal daerah. Prihal ini memerlukan upaya sungguh-sungguh bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Bagaimana mengekselerasi pendapatan. Dimulai dengan desain (master plan) pendapatan yang dapat dieksekusi secara sistematis dari tahun-ke tahun. Pilihan ini akan menyangkut aset daerah yang tersedia. Atau yang selama ini tidak diolah sebagai sumber pendapatan. Ke arah ini tentu memerlukan manajemen fokus, yang bila aspek ini dilihat sebagai titik krusial, dianggap sebagai exit solusi untuk menghindari ketergantungan fiskal terus-menerus. Alasannya sangat jelas, bahwa pendapatan meningkat praktis akan penopang pembiayaan pembangunan daerah.

Menyelesaikan aspek pendapatan, setidaknya bisa dikatakan telah menyelesaikan bahagian besar dari ragam masalah yang dihadapi oleh provinsi Sulbar. Yakni permasalahan pembiayaan pembangunan daerah yang sangat jauh dari cukup. 

Alhasil, Dr. Suhardi Duka bersama Jend (purn.) Salim Mengga sebagai nakhoda baru Sulawesi barat, esensinya hadir sebagai penyelesai masalah. Pemimpin baru meski dengan masalah yang lama. Tentu dipenuhi harapan untuk membawa Sulawesi Barat ke arah lebih baik. Keduanya segera bekerja. Mengerjakan apa yang akan dijanjikan. Berapa target pertumbuhan ekonomi akan dinaikan. Berapa angka kemiskinan akan diturunkan, jumlah penganggur akan diselesaikan, target panjang jalan, daya saing daerah dst. Dan terutama berapa target peningkatan pendapatan yang ditetapkan.

Kita optimis, kita lihat hasilnya di lima tahun mendatang, selamat bekerja !

Komentar