(003) SEJARAH PERJUANGAN PEMBENTUKAN PROVINSI SULAWESI BARAT || Prof. Dr. Idham, M. Pd. dan Dr. Saprillah, M.Si.
Buku ini lahir dari keinginan penulis untuk mendokumentasikan momentum “kelahiran” Sulawesi Barat, sebagai bagian dari sejarah penting masyarakat Mandar. Penting, karena kelahiran Sulawesi Barat merupakan cita-cita yang telah dikonstruksi sejak lama oleh para pejuang kemerdekaan yang berasal dari Mandar. Bukan gerakan politik reaksioner sebagai eforia reformasi yang menumbuhkan semangat pemekaran di berbagai daerah di Indonesia.
Ide tentang Sulawesi Barat adalah ide menyejarah, telah dipikirkan oleh generasi pejuang Mandar. Basis historisitasnya adalah persekutuan kerajaan-kerajaan di pitu ulunna salu (tujuh kerajaan di hulu sungai) dan kerajaan-kerajaan di pitu bagbana binanga (tujuh kerajaan di muara sungai). Persekutuan ini merupakan persekutuan kerajaan yang paling solid di zamannya. Mereka saling membangun interaksi sosial, ekonomi, dan ketahanan politik.
Menulis sejarah Sulawesi Barat — dengan demikian — adalah upaya untuk melestarikan ide tentang Mandar yang sempat hilang ketika harus dilebur dalam Provinsi Sulawesi Selatan. Cita rasa Mandar sebagai suku yang memiliki sejarah peradaban yang panjang seperti kehilangan konteks (out of context), bahkan daerah-daerah Mandar menjadi daerah terbelakang dibanding daerah lain di Sulawesi Selatan.
Secara metodologis, penulis menggunakan metode pendekatan sejarah sosial, yang berupaya mengungkapkan secara menyeluruh proses sosial politik perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat. Kesulitan terbesar yang penulis alami adalah upaya verifikasi data. Data yang sebagian besar diperoleh melalui wawancara memiliki tingkat subyektifitas yang sangat tinggi. Beberapa narasumber “berupaya” menonjolkan diri sebagai arus utama perjuangan. Hal ini lumrah, karena perjuangan pembentukan Sulawesi Barat memang dapat terealisasi dengan baik. Ini menyebabkan banyak orang yang merasa memiliki “jasa” dalam proseg pembentukannya. Oleh karena itu, penulis berupaya melakukan verifikasi data dengan melakukan cross check data dengan berbagai pihak yang terlibat secara langsung dalam perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat.
Untuk menghindari penonjolan individu, penulis berupaya untuk mereduksi sebanyak mungkin penceritaan alur melalui perspektif individu dan menghindari penyebutan nama secara berlebihan. Kalaupun ada nama yang disebut di dalam buku ini, itu lebih karena konteks penulisan mengharuskan melibatkan nama mereka sebagai pelaku dalam proses politik tersebut. Menghilangkan nama — dalam situasi ini — justru dapat mengurangi validitas data dan menghilangkan konteks penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada H. Muh. Jamil Barambangi (Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Barat kala itu) yang berinisiatif dan memprakarsai penelitian ini. Selain itu, beliau juga berkenan untuk menjadi editor sebelum tulisan ini diterbitkan. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada pengurus Forum Sipamandar, KAPPSULBAR dan Pokja-Pokjanya, KKM-N, DP3-SB, BPP-SB, Tim Pansus Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, para mantan aktivis Mahasiswa, dan semua pihak yang terkait dalam penulisan buku ini.
Akhirnya, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. H. Muzakkir Kulasse, MM (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat) yang telah bersedia menerbitkan kembali (cetakan kedua) buku
Makassar, 17 Juni 2015
Penulis
Komentar
Posting Komentar