Mateng (Mamuju Tengah) dikenal sebagai wilayah yang kabupaten termuda di Propinsi Sulawesi Barat. Kabupaten yang beribu kota Topoyo ini punya cerita tentang sosok Aras Tammauni. Ia menjadi ikon politik Mamuju Tengah pemilik idiom “Lebih baik melawan arus dari pada melawan Aras”. Itulah yang membayang-bayangi warga dalam setiap perhelatan politik baik Pilkada maupun Pemilu.
Sejak lahirnya Mateng, Aras memang menjadi satu-satunya ikon politk disana. Mulai dari perjuangan pembentukan Mateng sebagai Kabupaten, ia dikenal sebagai eksekutor yang membiayai semua proses perjuangan. Saat Pilkada Mateng 2015 Aras memperoleh kemenangan 97% suara. Periode kedua bahkan melawan kotak kosong (Koko).
Pilkada 2024 di Mateng, Sahrul Sukardi adalah salah satu tokoh yang berhasil mencatatkan dirinya sebagai penantang awal hegemoni politik yang ada klan Aras. Sahrul dengan Alamsyah Arifin mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada 2024 di Kantor KPU Mateng, Rabu 28 Agustus 2024. Ia didukung oleh Partai Demokrat, PAN dan PSI. Selain Sahrul, Haris-Komang juga mencatatkan dirinya sebagai penantang. Sahrul-Alamsyah ini mengusung Visi: “Mewujudkan Mamuju Tengah yang sejahter, Religius dan Bermartabat”. Visi ini mencerminkan komitmennya untuk menciptakan daerah yang maju secara ekonomi, tetapi tidak menjaga nilai-nilai agama dan budaya lokal.
Itulah makanya, pasangan ini menawarkan Misi: Menjadikan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, Meningkatan pertanian sebagai sektor unggulan, Mewujudkan SDM Ungul dan berdaya saing, Mendorong pembangunan berwawasan lingkungan, dan menguatkan posisi Mamuju Tengah sebagai daerah penunjang Ibu Kota Negara (IKN).
Kendati hasilnya ia harus kalah dari Arsal Aras, putra Aras Tammauni, setidaknya ia menjadi salah satu yang merontokkan persepsi politik bahwa klan Aras tak mungkin ada yang bisa melawan. Sahrul menjadi salah satu penantang itu. Putra kelahiran Topoyo 14 Januari 1979 ini tetap akan menjadi sebuah ancaman bagi klan Aras. Pengaruhnya memang tak bisa diremehkan, sebab melalui Sahrul, Resky Irmayani yang tak lain adalah istrinya mampu merebut satu kursi bagi Demokrat dengan perolehan suara 9.086 dari total 13.294 suara.
Rekam jejak Sahrul memang cukup menentukan kalkulasi politiknya di Mateng. Ia dekenal banyak menakhodai berbagai organisasi penting di tingkat kabupaten dan propinsi. Saat ini, ia masih aktif sebagai Ketua Hiswana Migas Propinsi Sulawesi Barat (2021-sekarang); Ketua KADIN Mamuju Tengah (2023-sekarang); Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Mamuju Tengah (2022-sekarang); Ketua Umum Panitia Pembangunan Masjid Raya Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (2022 – sekarang); Dewan Penasehat MUI Kabbupaten Mamuju Tengah (2019-sekarang).
Sebagai putra daerah Mateng, jauh-jauh sebelumnya ia telah menata dirinya sebagai sosok yang punya visi. Secara pendidikan, ia telah cukup matang dari sejak SD Ngapaboa (1987), SMP Negeri 3 Budong-Budong (1994-1996), SMA Negeri 1 Mamuju (1997-1999). Ia bahkan telah menuntaskan pendidikan S1-nya di UNHAS 2000-2004. Sejak itu, ia menenun nasibnya dan banyak berbuat untuk daerahnya.
Segala bentuk usahanya itu membuahkan hasil yang cukup fantastis. Ia mulai tercatat sebagai Anggota DPRD Mamuju 2009-2014. Setelah Kabupaten Mamuju Tengah terbentuk, ia mengambil dapil di Mateng dan lolos sebagai Anggota DPRD Mamuju Tengah (2014-2019). Setelah menjadi Anggota DPRD Mamuju Tengah, ia menyelesaikan pendidikan S2-nya di UNHAS 2016-2018.
Ia juga kembali lolos sebagai Anggota DPRD Mamuju Tengah periode 2019-2024 dan dipercaya menjabat Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (2019-2020) dan Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (2020-2021). Hingga pada Pemilu 2024, ia telah merancang gerakan politiknya di Pilkada Mamuju Tengah dan mencatatkan istrinya dalam deretan Caleg Propinsi Sulbar di Partai Demokrat. Istrinya berhasil melenggang ke Parlemen Sulbar dari Fraksi Demokrat dapil Mamuju Tengah.
Di Pilkada Serentak 2024, selain ia menjadi kandidat Calon Bupati Mateng, ia juga berjuang untuk kemenangan SDK-JSM. Sahrul menjadi salah satu penentu kemenangan SDK, yang jika dilihat potensi kemenangan SDK telah terbaca di Pemilu 2024. Partai Demokrat di Mateng mampu mengimbangi pergerakan politik Golkar dalam bayang-bayang nama besar Aras Tammauni selaku Ketua DPD Golkar Sulbar. Golkar berhasil meraih 6 kursi di DPRD Mateng, sementara Demokrat juga mampu mendudukkan 5 orang kadernya di DPRD Mateng.
Prestasi dan capaian Demokrat tentu tak bisa dilepaskan dari sosok Sahrul tentunya. Demikian juga kemenangan SDK di Pilkada Sulbar, mengabaikan Sahrul adalah sebuah pengebirian verbal terhadap sosok yang sampai saat ini menjadi Direktur PT. Belua Raya Lesatari dan Direktur PT. Resky Nakaguna Jaya Abadi ini.
Kini Sahrul hidup bahagia mendampingi istrinya dalam segala aktifitas. Dari pernikahannya dengan Reski Irmayani ia dikaruniai 3 orang anak masing-masing bernama Azizah Ainun Khalila Sahrul, Mufidah Cahyani Sahrul, dan Faith Merdeka Sahrul. Istri dan anak-anak menjadi penyemangat hidupnya untuk membangun daerahnya dalam posisi bukan sebagai Bupati, tapi sebagai pemantik kesejahteraan warga yang berada dalam jaringan perusahaan yang dibangunnya.
Komentar
Posting Komentar